Rabu, 28 Januari 2009

Arsitektur Neoklasikal

1 komentar

Gerakan pada akhir abad 18 dikenal dengan Neo klasik. Bentuk arsitektur yang dianggap ideal kemudian diwujudkan ke da-lam bentukan berkonstruksi kolom dan ba-lok dan tidak hanya bentukan dari konstruk-si dinding pemikul. Wujud arsitekturnya ju-ga dapat ditandai dengan munculnya un-sur-unsur dekoratif seperti pedimen, pedes-tal, entablature-terpotong dan sebagainya. Dalam sejumlah proyek dapat disaksikan bahwa bentukan yang kanonik masih dipakai untuk diletakkan pada posisi olahan komposisional.


Gaya ini merupakan gaya anti-rokoko yang dapat ditemukan pada beberapa gaya arsitektur eropa pada awal abad ke 18., dengan jelas diwakili dalam arsitektur Palladian di Georgia inggris dan Ireland, selain itu juga dapat ditemui dalam lapisan klasifikasi akhir gaya barok di Paris, di Berlin, dan bahkan di Roma, Alessandro Galilei pada bagian muka dari gadeung Giovanni di Laterano. Ini merupakan suatu arsitektur self-restraint yang sempurna, yang selektif hingga sekarang " yang terbaik" dalam mengikuti gaya bangsa Roma.

Neoklasikal pertama berkembang dan dan diperolah di London, melalui contoh dari bangunan Paris-Trained yang dirancang oleh tuan William chambers dan james " Athenian" Stuart, dan di Paris, melalui suatu generasi siswa seni Perancis yang training di Akademi Perancis di Roma dan yang dipengaruhi oleh kehadiran Charles-Louis Clérisseau dan tulisan Johann Joachim Winckelmann; itu dengan cepat diadopsi oleh lingkaran progresif di Sweden. Di Paris, banyak dari generasi arsitek neoklasikal yang pertama menerima pelatihan dalam Tradisi Perancis yang klasik melalui suatu rangkaian tentang ceramah kuliah praktis dan menyeluruh yang ditawarkan untuk dekade perkuliahan oleh Jacques-François Blondel.

Pada mulanya Italia bertaut pada Rococo sampai rejim Napoleo membawa arkeologis klasikal yang baru, yang dipeluk sebagai pernyataan politik oleh kaum muda yang progresif. Pusat dari ahli kebudayaan sejarah yunani polish adalah Warsaw di bawah aturan dari Raja polish Stanislaw Agustus Poniatowski. seniman dan arsitek yang dikenal terbaik di Poland tepatnya di Dominik Merlini, diantaranya adalah Jan Chrystian Kamsetzer, Szymon Bogumi Zug, Jakub Kubicki, Antonio Corazzi, Efraim Szreger, Kristen Piotr Aigner, Wawrzyniec Gucewicz dan Bertel Thorvaldsen.


Karl Friedrich Schinkel's mendesain bangunan Elisabethkirche di Berlin (1832-1834)

Gaya neo klasik mengalami tantangan berat sejalan dengan pesatnya kemajuan tekno-logi. Keyakinan bahwa arsitektur adalah ‘seni bangunan’ yang berbeda dengan kegiatan ‘engineering’ mulai mengalami pergeseran, setelah muncul suatu jarak antara arsitektur dan kemajuan konstruksi bangunan.

Perubahan-perubahan inilah yang kemudian mengarah pada munculnya arsitektur mo-dern. Arsitektur modern sendiri berprinsip pada tradisi fungsional, lebih cenderung pada pemikiran struktur daripada unsur-unsur lainnya.



Royal Scottish Academy, Edinburgh (1822-26), pada serambinya menggunakan tiang-tiang berbentuk dorik.

Dari sekitar tahun 1800 Yunani merupakan contoh arsitektur yang segar, banyak mensketsa dan mengukir, memberi suatu daya dorong baru ke gaya meoklasikal atau yang disebut Kebangkitan kembali ilmu Yunani.

Neoclassikal adalah suatu kekuatan utama di dalam seni akademis sampai abad ke 19 dan di luar daripada itu gaya ini merupakan lawan yang tepat dari gaya Romantis dan Gotik renasisans walaupun pada akhir abad ke 19 gaya ini diklasifikasikan sebagai gaya anti modern atau bahkan gaya yang reaksioner. Pada pertengahan abad ke 19, beberapa kota besar Eropa khususnya St Petersburg dan Munich- diubah bangunannya ke dalam musium Arsitektur neoklasikal yang dijamin kebenarannya.

Tokoh

Contoh tokoh Arsitektur neoklasikal adalah Karl Friedrich Schinkel’s dan bangunan dari Schinkel'S adalah Museum Tua di Berlin, Tuan John Soane’s arsitek dari Bank Inggris di London dan bangunan baru " capitol" di Washington, DC. Arsitek skotlandia Charles Cameron menciptakan interior mewah gaya Italianate untuk warga kelahiran jerman Catherine II yang agung di Rusia yaitu bangunan St. Petersburg dengan mnggunakan gaya internasional.

Arsitektur Rokoko

0 komentar














Gambar (1.1)
Basilika rokoko di Ottobeuren (Bavaria): secara arsitek kesannya bersatu dan berbondong-bondong dalam hidup

Rococo pertama kali muncul di Perancis pada awal abad 18 sebagai lanjutan gaya barok, tetapi berlawanan dengan tema lebih berat dan warna lebih gelap dari Gaya barok, Rococo ditandai oleh suatu kekayaan, rahmat, suka melucu, dan keringanan. Rococo. Motifnya memusat pada gaya hidup yang aristokratis yang tanpa perlawanan dan roman picisan bukannya pertempuran gagah berani atau figur religius; mereka juga berputar luar dan alam. Dalam pertengahan akhir abad ke 18, rococo di kalahkan oleh gaya Neoclassic.

Arsitektur Rococo merupakan perkembangan lanjut dari arsitektur Barok, di mana bentuk-bentuk yang digunakan masih belum berubah. Contohnya adalah pada kolom-kolom interior Le Camus, Colisee, Champs-Elysees di Paris. Contoh lain adalah gereja Karlskirche (arsitek: Johann Fischer von Erlach; ta-hun penggarapan 1715 to 1737). Disini, bangunan ditonjolkan dengan adanya dua menara kembar di sebelah kanan-kiri portico berkolom gaya hexa-style Korintian. Sehingga kita dapati suatu bentukan entrance yang benar-benar mencolok mata di sini. Bentukan yang terjadi masih dapat dikategorikan sederhana, sedangkan bentukan-bentukan lengkung yang terjadi hanyalah sebagai identitas gaya ber-cirikan Barok-Rococo yang dipakainya. Bangunan Christ Church (arsitek Nicholas Hawksmoor; tahun pengerjaan 1715-1729) berbentuk pukal (massa) geometrik dan balok yang bersahaja, dengan portico beratap lengkung yang bercirikan Georgian yang tercampur dengan gaya khas Barok.

Kata Rococo merupakan suatu kombinasi dari bahsa perancis yaitu Rocaille, atau kerang, dan barocco Italia, atau gaya barok. Dalam kaitan dengan rococo, rokoko melambakngkan cinta, kurva cinta seperti kerang dan fokus pada hiasan bangunan. Beberapa kritikus menggunakan istilah ke yang menyiratkan bahwa gaya rokok adalah sembrono. Sejak pertengahan abad ke 19, istilah rokok telah diterima oleh sejarawan seni. Selagi ada keheningan tentang beberapa perdebatan tentang seni arti historis dari gaya rococo kini secara luas gaya ini dikenali sebagai periode utama di dalam pengembangan seni Eropa.

















Gambar (1.2) Interior Rokoko : Ruang Kaca dari istana Catherine di Tsarskoe Selo.

Istana Solitude di Stuttgart dan Istana Cina di Oranienbaum, gereja Bavarian Wies dan Sanssouci di Potsdam adalah contoh gaya bagunan rokok. Dalam Konteks kontinental itu gaya Rococo secara penuh terkendali, sportif, ajaib, dan dipahat dalam bentuk dekorasi interior ruangan yang abstrak menggunakan cahaya, motif seperti kerang atau dan hiasan yang berbentuk kurva,kesemuanya itu mengisyaratkan bagaimana gaya rokoko dalam arsitektur. Pada bagian dalam ruangan tembok diberi hiasan dan dekorasi yang indah, penuh motif yang aneh dinyatakan dalam material plastik seperti kayu yang diukir dan di atasnya diplester mengunakan semen. Dinding, langit-langit, mebel, dibuat dari bahan metal dan porselin.




















Gambar (1.3)
Perkembangan Rokoko terlihat pada tampak depan dari katedral Cathedral, Càdiz

Beberapa kritikus arsitektur mengisyaratkan bahwa gaya rokok berkembang dengan cepat pada ujung tahun 1720 dan mulai mempengaruhi bagian dalam dan seni arsitektur seluruh Eropa. dengan berbagai bentuk yang unik dan kaya yang dimilikinya membuat gaya Rococo berkembang tidak hanya di eropa tapi juga di Jerman.
Di Inggris, salah satu lukisan Hoghart membentuk suatu cerita kesusilaan sensasional tentang perkawinan bergelorà, yang diukir degan gaya rokok pada tahun 1745, menunjukkan ruang pawai dari suatu Rumah bergaya London, di mana satu-satunya gaya bangunan yang mempunyai langit-langit dengan gaya rokoko. Tidak hanya pada langit-langit rumah tetapi juga pada furniture seperti meja dan jam dinding. Dengan ciri khas gaya rokoko yang unik, sedikit tidak terkendali dan berantakan.















Gambar (1.4)
Desain meja gaya rokoko oleh Juste-Aurèle Meissonnier, Paris tahun 1730

Tokoh

Tokoh arsitektur Rococo adalah seniman Italian-Swiss seperti Bagutti dan Artari sedangkan arsitek James Gibbs, dan saudara kali-lakinya Franchini bekerja di Irlandia sebagai arsitek dekorasi rumah gaya rokoko. Gaya rokoko ini biasa ditemukan juga di Versailles, dan gaya ini membentang di sepanjang paris terutama Hôtel Soubise. Di Negara Jerman, Perancis dan seniman Jerman ( Cuvilliés, Neumann, Knobelsdorff, dll.) juga mendembangkan gaya rokoko. Beberapa tempat berkembangnya gaya rokoko adalah Amalienburg dekat Munich, dan perbentengan Würzburg, Potsdam, Charlottenburg, Brühl, Bruchsal, Kesunyian ( Stuttgart), dan Schönbrunn.

Arsitektur Renaissance

1 komentar

Masa Renaissance sering disebut juga masa pencerahan, karena menghidupkan kembali budaya-budaya klasik, hal ini disebabkan banyaknya pengaruh filsuf-filsuf dari Yunani dan Romawi. Selain itu ilmu pengetahuan, ketatanegaraan, kesenian, dan keagamaan berkembang dengan baik. Di masa ini arsitekturnya ikut berusaha menghi-dupkan kembali kebudayaan klasik jaman Yunani dan Romawi dengan jalur garap dan jalur pikir yang tersendiri, tidak menggunakan jalur garap dan pikir Yunani-Romawi. Dengan demikian, meskipun dalam wajah dan tatanan arsitektur dapat disaksikan keserupaan, keserupaan ini adalah hasil dari penafsiran dan penalaran, bukan semata-mata pencontohan dan bukan pula `penghadir-an kembali demi nostalgia’.

Pada masa ini, dunia keagamaan berkembang dengan pesat, terutama agama Kristen, sehingga pengaruh otorita seorang pemimpin gereja sangat kuat. Bersamaan dengan itu adalah tumbuhnya dan berseminya benih-benih ambisius dari ilmu untuk men-jajarkan diri dengan agama, yang pada saatnya nanti, akan menggantikan agama dalam perannya sebagai “penguasa semesta dan penguasa manusia”.











Gambar (1.1) contoh bangunan gaya renaissance yang memperlihatkan tiang-tiang gaya klasik.

Pemerintahan dengan sistem kerajaan mulai digunakan, sehingga tercermin dalam bangunan-bangunan istana dan benteng dengan bentuk klasik. Perhatikan, di sini kerajaan dipimpin oleh dua kekuasaan yakni pertama adalah kekuasaan raja dan yang kedua adalah kekuasaan pemimin agama. Konflik dan perebutan kekuasaan antara raja dan agama yang mewarnai berjalannya jaman ini, kemudian diperramai lagi dengan munculnya kekuasaan baru yakni ilmu dan pengetahaun. Dengan demikian, di jaman ini da-pat kita saksikan sosok perorangan yang ilmuwan, seniman dan sekaligus orang yang religius seperti Leonardo da Vinci; namun di sisi lain dapat pula disaksikan martir dalam keyakinan terhadap ilmu dan pengetahuannya, seperti Galileo Galilei.
















Arsitektur Renaisans (yang berjaya dalam abad 15–17 M) memperlihatkan sejumlah ciri khas arsitektur. Munculnya kembali langgam-langgam Yunani dan Romawi seperti bentuk tiang langgam Dorik, Ionik, Korintia dan sebagai-nya; (meskipun pada perkembangan selanjutnya peng-gunaan langgam tersebut mulai berkurang) dapat disam-paikan sebagai ciri yang pertama. Bentuk-bentuk denahnya sangat terikat oleh dalil-dalil yang sistematik, yaitu bentuk simetris, jelas dan teratur dengan teknik konstruksi yang bersahaja (kalau dibandingkan dengan masa sekarang, masa abad 20 khususnya). Di satu pihak, ketaatan pada dalil-dalil ini mencerminkan perlakuan yang diberlakukan pada arsitektur yakni, arsitektur ditangani dengan menggunakan daya nalar atau pikiran yang rasional. Perlakuan yang menggunakan daya nalar ini sekaligus menjadi titik penting perjalanan arsitektur Barat mengingat sebelumnya arsitektur sepenuhnya diperlakukan hanya dengan menggunakan daya rasa seni bangunan. Dengan kesetiaan pada dalil itu pula sebaiknya kehadiran detil dan perampungan yang ornamental maupun dekoratif diposisikan. Maksudnya, unsur-unsur yang ornamental dan dekoratif dari bangunan dihadirkan sebagai penanda dan penunjuk bagi dalil-dalil yang digunakan. Sebuah ilustrasi sederhana dapat disampaikan di sini untuk memberikan penjelasan tentang hal itu.

Dengan perhitungan dan pertimbangan struktur/konstruksi bangunan, maka jarak antar kolom dapat dibuat sebesar a meter. Akan tetapi, karena jarak a meter dengan tinggi kolom yang b meter tidak menghasilkan kesesuaian dengan dalil yang menunjuk pada perbandingan 2b=3a, maka di antara kedua kolom itu dimunculkanlah rupa yang tak jauh berbeda dari rupa kolom (dinamakan pilaster) sehingga nisbah (ratio) 2b:3a dapat dipenuhi. Ringkas kata, dalam masa Renaisans ini terjalinlah kesatuan gerak dalam berarsitektur, yakni kesa-tuan gerak nalar dan gerak rasa. Di masa ini pula arsitektur Yunani dan Romawi ditafsir kembali (reinterpretation) dengan menggunakan nalar (di-matematik-kan) dengan tetap mempertahankan rupa-pokok Yunani (pedimen dan pilar/kolom yang menandai konstruksi balok dipikul tiang)) serta Romawi (bangun dan konstruksi busur, yakni konstruksi bagi hadirnya lubangan pada konstruksi dinding pemikul)












(gambar 1.3)
Dimana tiang-tiang beserta balok murni masuk ke dalam arsitektur Yunani. Gaya ini disebut Gaya Dorik dan lebih murni dibandingkan gaya ionik.










(gambar 1.4a)
Tiang gaya ionik dari Bait Olympicon terkesan lebih muda. Lebih elegan dan lebih langsing.

Setelah tahun 1600-an, arsitektur Renaisans mulai meninggalkan gaya-gaya klasik, kemudian disambung dengan kebudayaan Barok (Baroque) dan Rococo. Barok dan Rococo dianggap merupakan bentuk dari kebudayaan Renaisans juga. Contoh dari aliran Barok adalah gereja St. Peter di Roma.












Arsitektur Yunani Kuno

0 komentar















Gambar (1.1)
Stoa Attalus yang telah dipugar, Athena

Arsitektur ( bangunan yang dikerjakan menjadi suatu desain yang estetik) mulai berakhir di Yunani dari akhir periode Mycenaean ( sekitar 1200 BC) sampai abad ke 7 BC, manakala kehidupan kota dan kemakmuran kembali dan sampai batas di mana gedung pemerintah dapat dikerjakan. Tetapi sejak bangunan Yunani kuno berada di Archaic dan awal periode klasik dibuat dari kayu atau tanah liat, tidak ada apapun sisa reruntuhan di antara bangunan tersebut kecuali tanah dan di sana hampir tidak ada sumber tertulis tentang awal arsitektur atau uraian dari bangunan tersebut. Kebanyakan pengetahuan tentang Arsitektur Yunani datang dari minoritas bangunan yang menyangkut gaya klasik,Hellenistic dan periode Roma (sejak arsitektur roma mengikuti gaya Yunani). Ini berarti hanya kuil yang bangunannya kuat yang bertahan.

Arsitektur, seperti lukisan dan pahatan tidak dilihat sebagai suatu " seni" pada Periode Yunani jaman kuno. Arsitek adalah seorang tukang yang ahli yang dipekerjakan oleh bangsawan atau orang kaya. Tidak ada perbedaan antara arsitek dan pemborong bangunan. Arsitek merancang bangunan, menyewa tenaga kerja dan tenaga ahli untuk membangun dan bertanggung jawab atas anggaran dan penyelesaian tepat waktu kedua-duanya. Ia tidak menikmati statusnya, tidak seperti arsitek pada bangunan modern. Bahkan nama arsitek tidak dikenal sebelum abad ke 5. Seorang arsitek seperti Iktinos, yang merancang Parthenon, yang hari ini dinilai sebagai seorang arsitektur yang genius, diperlakukan pada waktu itu dalam seumur hidupnya tidak lebih daripada seorang pedagang.

Bentuk standar Gedung pemerintah Yunani dikenal mempunyai bantuk yang sama dari Parthenon, dan bahkan bangsa Roma membangun bangunan mereka ,engikuti gaya Yunani, seperti Kuil untuk semua dewa di Roma. Bangunan pada umumnya membentuk suatu dadu atau kubus ataupun suatu segiempat panjang dan dibuat dari batu gamping. Pualam adalah suatu material bangunan mahal di Yunani: pualam mutu tinggi datang hanya dari Mt Pentelus di Attica dan dari beberapa pulau seperti Paros, dan jalur transportasinya sangat sulit. Batu pualam digunakan dalam pahatan dekorasi, tidak berstruktur, kecuali di dalam bangunan paling agung periode zaman Klasik seperti Parthenon.













Gambar (1.2)
Bagian atas dari Yunani Akademi Nasional yang dibangun di athena, mempertunjukkan pahatan pediment.



Titik dari atap Yunani yang rendah membuat suatu bentuk persegi tiga pada masing-masing tepi bangunan, pediment, yang mana pada umumnya diisi dengan dekorasi pahatan. Sepanjang sisi dari bangunan, antara kolom dan atap, adalah suatu baris blok sekarang dikenal sebagai entablature, yang permukaannya menyajikan suatu ruangang untuk memahat, dekorasi yang dikenal sebagai metopes dan triglyphs. Tidak ada yang dapat menyelamatkan bagunan Yunani dari keruntuhan, tetapi bangunan aslinya dapat dilihat pada beberapa tiruan dari bangunan modern Yunani, seperti Yunani Akademi Nasional yang membangun di Athena, lihat gambar (1.2)













Gambar (1.3)
Tholos di Delphi

Format Arsitektur umum lainnya yang digunakan dalam arsitektur Yunani adalah tholos, suatu struktur lingkaran dimana contoh yang terbaik adalah pada Delphi (lihat gambar 1.3) dan tujuan religiusnya adalah melayani pemuja kuil, propylon atau serambi, yang mengapit pintu masuk ke ruangan terbuka dan cagar alam ( contoh yang terbaik yang dikenal adalah pada Acropolis Athens), dan stoa, suatu aula yang sempit panjang dengan suatu colonnade terbuka pada satu sisi yang digunakan untuk mengatur barisan kolom kuil Yunani. Suatu stoa yang telah dipugar adalah Stoa Attalus dapat dilihat di Athena. (lihat gambar 1.1)

Dasar dari segiempat panjang atau kubus pada umumnya diapit oleh colonnades ( baris kolom) pada bagian atas baik dua maupun pada keempat sisinya. Ini adalah format dari Parthenon. Sebagai alternatif, suatu bangunan berbentuk kubus akan membuat suatu serambi bertiang-tiang ( atau pronaos dalam) istilah Yunani) sebagai pembentukan pintu masuknya, seperti terlihat pada setiap Kuil untuk semua dewa. Yunani memahami prinsip dari pekerjaan menembok bangunan lengkung tetapi penggunaannya sangat sedikit dalam bangunan Yunani dan bangunan Yunani tidak meletakkan kubah pada atas bangunan mereka tetapi mengatapi bangunan mereka dengan balok kayu yang ditutup dengan terra cotta ( atau adakalanya batu pualam).



















Gambar (1.4)
Tampak depan dari perpustakaan Celcus, Ephesus.

Kuil adalah tempat terbaik yang dikenal umum dalam dunia arsitektural. Kuil tidak mempunyai fungsi yang sama dalam melayani seperti pada gerja modern. Untuk satu hal, altar memikul langit yang terbuka di dalam temenos atau tempat pengorbanan suci. Kuil bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda yang dianggap berhubungan langsung dengan dewa yang dipuja. Kuil adalah suatu tempat untuk pemuja dewa untuk meninggalkan sesaji yang memenuhi nazar mereka, seperti persembahan patung, Pada bagian dalam kuil, cella, begitu para pemuja sebagian besar menyimpan barang pemujaan mereka dalam ruangan besi dan gudang. Dan bangunan itu pada umumnya dilapisi oleh baris kolom yang lain .

Tiap-Tiap Kota di Yunani dengan segala ukurannya juga mempunyai suatu palaestra atau ruang olah raga. Ruangan ini sangat terbuka dengan atap terbuka menghadap ke langit dan dilapisi dengan colonnades, digunakan untuk kejuaraan atletik dan latihan juga sebagai pusat perkumpulan kegiatan sosial dan juga tempat perkumpulan kaum pria. Kota Yunani juga perlu sedikitnya satu bouleuterion atau sidang, suatu bangunan yang besar yang sebagai ruang pertemuanyang menempatkan dewan kota ( boule) dan sebagai gedung pengadilan. Karena Yunani tidak menggunakan bangunan lengkung atau kubah, mereka tidak bisa membangun ruang besar tanpa didukung oleh atap, bouleuterion adalah baris tiang dan kolom internal yang digunakan untuk menopang atap atas.

Terakhir, tiap-tiap Kota di Yunani mempunyai suatu teater. Ini digunakan untuk pertemuan-pertemuan publik atau drama. Acara di dalam teater berkisar pada abad ke 6 BC ( lihat Teater Yunani). Teater pada umumnya yang ditetapkan dalam suatu lereng bukit di luar kota itu , dan mempunyai tempat duduk berupa barisan yang ditetapkan dalam suatu seperdua lingkaran di sekitar area pusat orkes atau acara. Di belakang orkes adalah suatu bangunan rendah yang disebut skene, yang mana bertindak sebagai suatu gudang, suatu kamar ganti, dan juga sebagai latar belakang pada tindakan yang berlangsung di dalam orkes atau pertunjukkan tersebut. Sejumlah Teater Yunani hampir tetap utuh, yang terbaik yang dikenal adalah teater Epidaurus.




















Gambar (1.5)
Teater Herodes Atticus, Athena.

Ada dua gaya utama dalam Arsitektur Yunani, yaitu Doric dan Ionik. Nama ini digunakan hanya untuk bangsa Yunani sendiri. dan mencerminkan kepercayaan mereka pada Ionic dan Doric dari zaman kegelapan, tetapi ini tidak sepenuhnya benar. gaya Doric digunakan di tanah daratan Yunani dan tersebar dari sana pada wilayah jajahan Yunani di Italia. gaya Yang bersifat ionik digunakan di kota besar Ionia ( sekarang pantai barat Turki) dan sebagian dari pulau Aegean. Gaya Doric jadi lebih keras dan formal, yang bersifat ionik jadi lebih longgar dan dekoratif. Gaya Corinthian yang mempunyai banyak hiasan adalah perkembangan akhir dari gaya ionik. Gaya ini dikenal hingga ke ibu kota, tetapi ada perbedaan banyak dalam poin-poin desain dan dekorasi antara gaya tersebut. Lihatlah artikel yang terpisah pada golongan klasik. Berikut adalah conth-contoh berbagai gaya kolom pada kuil di Yunani.













Gambar (1.6)dan (1.7)
Kuil Hephaestus, menunjukkan kolom dengan gaya Doric. Dan disampingnyaKuil Erechtheum di Athena, menunjukkan kolom dengan gaya Ionic














Gambar (1.8)
Kuil olympic Zeus di Athena, menunjukkan kolom dengan gaya corinthian.

Jumat, 23 Januari 2009

ARSITEKTUR CHINA

0 komentar

Arsitektur Cina mengacu pada suatu gaya arsitektur yang telah menjelma dan terwujudkan di Asia dalam berabad-abad yang lalu. Prinsip struktral dari Arsitektur Cina sudah tinggal dan bertahan sebagian besar tanpa perubahan, perubahan yang utama yang sedang hanya detil yang menghias. Karena sejak Dinasti Tang, Arsitektur Cina pasti mempunyai suatu pengaruh utama pada gaya Arsitektur Jepang, Korea, Taiwan dan Vietnam.



















(gambar 1.1)
Halaman dalam kuil Cina

Ada corak tertentu yang umum dalam Arsitektur Cina, dengan mengabaikan daerah spesifik atau penggunaan. Yang paling utama dalam gaya arsitektur china adalah penekanannya pada bidang horisontal, khususnya pada panggung yang berat dan suatu atap yang luas dan terlihat mengapung di atas dasar tanah, dengan dinding yang berpola vertikal. Begitu berlawanan dengan Arsitektur Barat, yang mana cenderung untuk berkembang dalam tinggi bangunan dan kedalaman bangunan, Arsitektur Cina menekankan pada dampak visuil dari jarak menyangkut bangunan tersebut.












(gambar 1.2)
Kota terlarang Cina dilihat dari luar

Aula dan istana di dalam Kota besar yang terlarang, sebagai contoh, mempunyai pagu/langit-langit yang agak rendah manakala dibandingkan ke padanan bangunan yang mengesankan di dalam Arsitektur Barat, tetapi penampilan yang eksternal mereka cenderung alami dan menceritakan tentang Kerajaan. Ini tentu saja tidak berlaku bagi pagoda, yang setidak-tidaknya secara relatif jarang menampilkan kesan alam daerah China. Ide ini telah membuka jalan menuju Arsitektur Modern, sebagai contoh dapat kita lihat dalam melalui gambar 1.1 yang didesain oleh Arsitek Jørn Utzon.













(gambar 1.3)
Aula dari keselarasan yang tinggi pada Museum Istana (Kota terlarang ) dibanguan di Beijing

Corak penting yang lain adalah penekanan pada simetri, yang berarti suatu perasaan, pengertian dan kehebatan ini berlaku dari istana hingga ke rumah petani. Satu perkecualian terkemuka adalah di dalam perancangan kebun, cenderung asimetri dan bukan simetri. Seperti Lukisan gulungan Cina, prinsip yang mendasari komposisi kebun akan menciptakan arus yang kronis.

















(gambar 1.4)
Bagian dalam Kota terlarang.

Bangunan Cina dapat dibangun baik dengan warna merah maupun batu bata abu-abu (lihat gambar 1.4), tetapi struktur kaku dari kayulah yang paling umum; karena kayu lebih mampu untuk menahan gempabumi, tetapi peka terhadap api. Atap Bangunan Cina pada umumnya dibengkokkan, ada penggolongan tegas tentang yang berbeda jenis nok atap, hampir sama dengan lapisan kayu tiang sejajar rancangan klasik Eropa.

















(gambar 1.4a)
Tampak depan tahta kerajaan di dalam Istana tentang Kemurnian Surgawi, tempat pemerintah sehari-hari dan penasehat kerajaan






(gambar 1.4b)
Tampak samping tempat tahta kaisar





(gambar 1.4c)
Salah satu dari banyak aula istana berisi tahta kerajaan kaisar


Warna-warna tertentu, angka-angka dan arah utama di dalam Arsitektur tradisional Cina mencerminkan kepercayaan di dalam masyarakat China, di mana sifat alami dari alam adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihubungkan dengan suatu prinsip atau Tuhan. Walaupun Tradisi Barat secara berangsur-angsur mengembangkan tubuhnya dari literatur Arsitektur. Tetapi sedikit sekali ditulis dalam sejarah China, dan teks yang paling awal, " Kaogongji", tidak pernah diperdebatkan. Bagaimanapun, gagasan tentang keselarasan kosmis dan order dari kota besar pada umumnya ditafsirkan pada paling dasar dari masyarakat cina, maka suatu reproduksi " yang ideal" kota besar tidak pernah hidup. Beijing yang direkonstruksi sepanjang 16th dan 15th adalah contoh yang baik dari perencanaan kota Cina tradisional.

Penggolongan struktur












(gambar 1.4)
Yu Bazaar.
Puncak atap Cina Selatan tradisional Jiangnan.

Penggolongan Cina untuk arsitektur meliputi:
• lou ( Multistory bangunan)
• tai ( teras)
• ting ( paviliun)
• ge (Two-Story paviliun)
• ta ( Pagoda Cina)
• xuan (beranda dengan Jendela)
• xie ( Paviliun atau rumah teras)
• wu (Ruang sepanjang koridor)


ARSITEKTUR KERAJAAN
Ada corak arsitektur tertentu yang disediakan untuk Kaisar Negeri China. Yang paling nyata adalah pekerjaan ubin atap yang kuning; kuning adalah warna kerajaan, ubin atap yang berwarna kuning masih menghiasi kebanyakan dari bangunan di dalam Kota besar Yang terlarang itu (lihat gambar 1.3). Kuil Surga, bagaimanapun, menggunakan pekerjaan ubin atap biru untuk menandakan langit. Kolom Kaku Kayu dari bangunan, seperti halnya permukaan dari dinding, cenderung di cat merah di dalam warna. (lihat gambar 1.5)


















(gambar 1.5)
pekerjaan ubin atap kuning dan dinding merah gambaran kota besar terlarang terlihat dari bangunan di bawah salju.








(gambar 1.6)
Ukiran sembilan naga di dinding

Ular naga Cina, suatu simbol lencana yang disediakan dalam rejim kerajaan, berat dan digunakan pada arsitektur kerajaan letaknya pada atap, pada balok dan tiang, dan pada pintu (lihat gambar 1.6). Hanya bangunan yang digunakan oleh keluarga kerajaan yang diijinkan untuk mempunyai sembilan gan ( ruang antara dua kolom) hanya gerbang yang digunakan oleh Kaisar bisa mempunyai lima bangunan melengkung, dengan satu pusat, tentu saja yang disediakan untuk Kaisar.

Peramalan dengan angka sangat mempengaruhi Arsitektur Kerajaan, karenanya penggunaan angka sembilan banyak terdapat dalam konstruksi ( sembilan adalah angka yang terbaik bagi mereka ) dan memberi alasan mengapa Kota besar Yang terlarang di Beijing dikatakan kepada mempunyai 9,999. Yang menurut dongeng ada 10,000 ruang di dalam surga. Pentingnya arah timur ( arah dari peningkatan matahari) di dalam mengorientasikan dan mendudukkan bangunan Kerajaan adalah suatu format ttg pemujaan matahari dan ditemukan di dalam banyak kultur jaman kuno, di mana seorang penguasa harus sejajar dengan garis Matahari.

ARSITEKTUR AGAMA
























(gambar 1.7)
Longhua Pagoda di Shanghai, di bangun pada zaman tiga kerajaan.

Kuil longhua adalah suatu Kuil Budha yang dipersembahkan kepada Buddha Materiya terletak di Kotamadya, Negeri China. Walaupun kebanyakan dari sekarang ini bangunannya direnovasi, kuil tetap memelihara yang secara perancangan arsitekturalnya keaslian suatu biara dari Sekte China tersebut.Kuil ini adalah yang paling besar, yang paling asli dan kuil jaman kuno lengkap yang kompleks di kota Shanghai.

Secara umum, Arsitektur Budha mengikuti gaya yang kerajaan Cina. Suatu Biara Budha yang besar secara normal mempunyai suatu medan aula, menempatkan patung Bodhisattva dalam aula agung, menempatkan patung Buddhas (lihat gambar 1.6)Menempatkan untuk biarawan dan biarawati di antara kedua sisi tempat tersebut. Biara Budha kadang-kadang juga mempunyai pagoda, yang mana boleh menempatkan barang peninggalan Dari Buddha Ghautama, pagoda yang lebih tua cenderung untuk ditempatkan di keempat sisi bangunan, sedang pagoda yang lainnya di tempatkan di delapan sisi bangunan.

















(gambar 1.8)
Tempat dari 500 patung biarawan.

Daoist arsitektur, pada umumnya mengikuti gaya commoners'. Pintu masuk utama bagaimanapun pada umumnya di sisi, ke luar dari takhyul tentang setan yang mungkin mencoba untuk masuk (lihat gambar 1.7) pendapat dari feng shui. Berlawanan dengan Buddhists, di dalam suatu kuil Daoist dewa yang utama ditempatkan; aula yang merupakan pusat perhatian paling depan, dewa yang lebih sedikit di belakang aula dan di sisi aula.








(gambar 1.7)
Patung penjaga kuil yang dipercaya bisa mengusir setan.








Selasa, 20 Januari 2009

ARSITEKTUR BAROK

0 komentar

San Carlo alle Quattro Fontane















(gambar 1.1)
San Carlo Alle Quattro dilihat dari atas


San Carlo alle Quattro Fontane adalah suatu gereja ( 1638-41) di Roma, yang dirancang oleh Francesco Borromini ( 1599-1677), salah satu dari contoh dari arsitektur terkemuka Barok. Kompleksitas yang geometris dalam menyambungkan bujur berbentuk oval dan lingkaran menciptakan keluasan di dalam sudut gereja yang kecil, yang mana berdiri sangat dekat dari Palazzo Barberini ( jendela yang dirancang oleh Borromini) dan piazza (serambi). (lihat gambar 1.1 dan 1.2)






















(gambar 1.2)
Bagian muka gedung San Carlo alle quattro fontane

Gereja ini juga di jalan yang sama dari saingan mereka Lorenzo Gian Bernini'S dalam bangunan yang juga berbentuk oval Sant'Andrea al Quirinale. Kecekung bagian muka gedung yang cembung San Carlo menggelombang dalam suatu fungsi dan tidak klasik.

Kolom Corinthian jangkung menyela entablatures. hemi-cherubim Bersayap Idiosyncratic digunakan untuk membingkai relung patung, salah satu patung yang paling utama dalam bangunan gereja tersebut adalah patung suci Charles Borromeo yang dibuat olehAntonio Raggi. Di sampingnya adalah patung St. Yohanes Matha dan St. Felix Valois, pendiri dari Order Tritunggal.


















(gambar 1.3)
Halaman San Carlo alle quattro fontane.

Di sudut dekat air mancur terdapat suatu lukisan tentang Neptunus berbaring telentang. Kubah dari gereja mempunyai suatu pola teladan kopor salib kompleks, bujur telur, dan sudut enam. Rencana denah adalah suatu persimpangan yang gegabah dari bentuk oval. (lihat gambar 1.4)























(gambar 1.4)
Denah San Carlo alle Quattro Fontane

Dari denah ini kita bisa lihat bahwa denah lantai dasar terdiri dari tiga ruangan yang sesuai untuk bermaca-macam fungsi. Memasuki gereja ini kita akan menjumpai sebuah nave ( ruang tengah gereja) yang berbentuk oval yang menyediakan keangka spasial untuk rute prosesi umat. Arah gerak dipertegas oleh kubah barrel yang memanjang dan kolom-kolom pada kedua sisi nave, yang pada seetiap kasus membentuk relung, nave berakhir pada bagian gereja yang terpenting yaitu mimbar. Ruang ini diperluas pada ketiga bagian sisi-sisinya melalui apse-apse (bagian gereja yang menonjol dan berbetuk setengah bundar). Bagian belakang apse tenagh merupakan dinding kolomn. Melaluinya paduan suara dapat dilihat.

ARSITEKTUR GOTHIK

1 komentar

Gereja St Katolik Paul'S, Melbourne

Gereja St Katolik Paul'S, Melbourne, adalah metropolitical dan katedral dari gereja Anglikan Daerah keuskupan Melbourne, Victoria. Gereja ini adalah pusat dari Gereja Anglikan Uskup Melbourne dan Metropolitan dari Victoria. Gereja ini merupakan bangunan yang sangat menonjol dari Melbourne. (lihat gambar 1.1)















(gambar 1.1)
St Jenis gereja Katolik Paul'S: tampak dari muka utara dan puncak menara



Arsitektur
St Paul’s dibangun dalam suatu kebangkitan kembali gaya atau yang dikenal sebagai transisi gotik, yang sebagian dengan gaya Awal Inggris dan sebagiannya lagi dihias. Gereja ini dirancang oleh Arsitek Inggris yang William Butterfield, yang akan pekerjaannya tentang gereja Kristen. Batu pondasi dilengkapi pada tahun 1880. Butterfield berhenti pada tahun 1884 dan bangunan selesai oleh suatu arsitek lokal, Joseph Reed.













Gereja Katolik Paul menggambarkan peningkatan penyederhanaan jenis bangunan mempertinggi transparasi dan pandangan keeluruhan namun sebagian penekanannya hilang dalam proses. Dengan konstruksi campuran, jumlah bahan yang berbeda memiliki peranan penting. Sebagai contohnya :

- kontruksi dinding padat di luar dan konstruksi kayu atau baja di dalam.
- Inti masif dengan struktur kayu, baja atau beton di dalam.

Untuk lebih jelasnya lihatlah beberapa tampak dari bangunan gereja st Paul’s.







(gambar 1.1 b)
St Jenis gereja Katolik Paul'S tampak Depan dan berada pada Jalan Swanston










(gambar 1.1 c)
Puncak menara St Katolik Paul'S yang mengalami renovasi, Desember 2005








(gambar 1.2 d)
Gereja St Paul’s dilihat dari arah belakang





INTERIOR GEREJA ST PAUL’S






(gambar 1.2a)

Ruang interior yang berbentuk persegi panjang.



Ruangan persegi panjang sebagai tempat ibadah ini dengan bentuk langit-langit yang melengkung merupakan dasar dari gereja St Paul’s. Biasanya dijumpai dalam bentuk sepulchure. Bentuk ruang ini snagat bagus dalam menunjukkan pengaruh dari bahan yang digunakan. Tekstur permukaan yang menentukan ruang lingkuup dari tindakan yang akan dilakukan, dari yang penting sampai kontemporer. Dan ini berlaku untuk setiap ruangan dalam gereja. (lihat gambar 1.2a dan 1.2b)






(gambar 1.2)

Ruang interior yang berbentuk persegi panjang.




Pada ruang-ruang persegi panjang lokasi bukaan sangatlah penting. Seperti interior dalam gereja St Paul’s. Bukaan diletakkan pada sisi yang pendek sehingga ruang tersebut memberikan kesan tinggi dengan suatu penjajajaran yang jelas sepanjang sumbu memanjangnya. Dengan menyisipkan deretan kolom yang melengkung, kecenderungan ini menjadi semakin nyata. Daerah tepi yang gelap dapat digunakan untuk tujuan dan aktivitas yang sekunder. Jalan yang memanjang ke arah mimbar semakin mempertegas arah melintang yang tertutup.













(gambar 1.3)
Detail tiang dari gereja St Paul’s





Filsafat arsitektur Gotik adalah vertikalisme, transparan dan diafan. Faris vertikal mengungkapkan ciri zaman yang mengarah total pada Yang Maha Tinggi. Dinding-dinding kaca berwarna memperlihatkan cita-cita lepas dari kewadaqan materi kehidupan yang fana. Diafan artinya cahaya yang menembus, selaku lambang rahmat Tuhan yang menembus kefanaan hidup manusia untuk meneranginya dengan Nur-Illahi. Interior gereja besar di Koeln ini lebih memperjelas keyakinan masyarakat abad-abad pertengahan dari eksteriornya. Kontruksi-kontruksi ringan dan transparan ini sangat dekat dengan selera modern yang kita suka keterbukaan luas. Tetapi hasil gemilang para konstruktornya seperti ini adalah warisan pengalamn praktek berabad-abad. Pada bad-abad awal gaya Gotik sering seluruh gedung ambruk karena kurang perhitungan sratikanya.